Obsesi dan Mimpi seorang Harie Pandiono
Aremania
harus dikenal di seluruh Dunia dan di 'respect' oleh supporter lawan.
Jadi contoh supporter Asia dan Dunia bahwa kita bertingkah laku sopan
namun tetap disegani. Jangan berorientasi Indonesia, harus sudah menjelajah Asia, Eropa, dan penjuru Dunia
Begitulah
obsesi seorang Harie Pandiono Paimin, seorang Aremania yang lahir 29
Juni 1964 perantauan yang telah malang melintang diberbagai negara dan
benua. Dengan setianya selalu ditemani sebuah bendera Arema Indonesia
sebagai simbol sebuah loyalitas dan kecintaan kepada klub berlambang
Singa.
Tak mau kehilangan momen even sebuah kejuaraan bola
dunia,dia akan selalu hadir ditengah penonton stadion hanya untuk
Menekankan bahwa Kami Arema dengan Aremanianya ada dimana-mana.
Negara yang pernah dikunjungi :
1 USA (Los Angeles, Denver, New York, Reno Nevada)
2 Australia (Perth, Adelaide, Sydney)
3 Canada (Toronto Niagara Fall)
4 Malaysia (Tower Petronas)
5 Africa (South Africa, DRC Congo, Mauritania, Maroko, Sahara Desert)
6 Eropa (Madrid Spanyol, Munich Jerman)
7 Dubai
Jika
Sam Harie diminta bercerita tentang perjalanan 'misi sucinya' bisa
semalaman dan akan menghabiskan bergelas-gelas kopi. Suka duka disetiap
perjuangannya pasti membuat iri Aremania dimana saja. Dia akan selalu
update dimanapun dia berada dan berbagi cerita kesemua Aremania biasanya
melalui milis Arema yahoogroups. Dan akan selalu menceritakan bagaimana
kecintaannya kepada Arema Indonesia kepada suporter yang ia temuin.
Posting
ini tentang sebagian tulisan sam Harie yang diposting di Milis Arema
yahoogroups, saat akan berangkat ke Munich dan sempat semeja dengan crew
Aremasenayan.com saat nonton bareng Arema Indonesia vs Mitra Kukar , 17
Mei 2012. Tak lepas andil dari sam Deddy dan Korwil This Is Arema
akhirnya sam Harie dapat mengibarkan bendera Arema di Munich saat Final
Liga Champions 2012.
Chapter Keberangkatan
Setelah Africa
(World Cup 2010) kita hentakan Madrid, Santiago Bernabeu, Kukibarkan di
Canada, Paris saatnya tiba UEFA Champions League Arema road to Munich
(Jerman) 19 Mei 2012, next Kiev (Ukraina) UEFA EURO 2012 1 Juli dan FIFA
World Cup Club 2013 di Maroko Casablanca, terakhir FIFA World Cup 2014
di Brasil.
Terima kasih atas bantuan dulur Aremania Malang,
Korwil This Is Arema, Arema Senayan, Aremania Indonesia, Aremania
Bunderan HI dan sekitarnya dan Aremania Sejagat Raya. Dengan semangat
SATU JIWA kita getarkan EROPA. Satukan Jiwa kalian jangan terpecah belah
AREMA terus berkreasi menebarkan SALAM SATU JIWA ke lima benua.
Kita
tantang nyali Arema Indonesia FC untuk bisa berprestasi lebih tinggi
mengikuti jejak Aremania Indonesia yang sudah melangkah menjadi World
Class Supporter. Arema IndonesiaFC jangan hanya menjadi Juara AFC (Asian
Football Champions) tapi harus bisa masuk Piala Dunia antar club tahun
depan, Aremania sudah menunggumu dengan modal sendiri.
Bendera
ini dikirab dari Dinoyo Malang, ke Cengkareng kemarin, dikibarkan di
Senayan, Bunderan HI, dibawa ke Jerman via Dubai 18 Mei 2012 berangkat
jam 00:45 dari Soetta.
Next Chapter
Cerita ini ditulis
dari Emirates A380 dari Munich menuju 'negara lain' yang akan dikibari
bendera Arema dan Salam Satu Jiwa. Tiap perjalanan membawa makna lebih
termotivasi berkreasi dan berinovasi agar Aremania mejadi diri sendiri.
Perjalanan
Munich membuatkan lebih sabar, ikhlas, mendekatkan diri dengan Tuhan
serta memahami arti perbedaan. Perjalanan ini memotivasi hidup lebih
sportif lebih beriman bertaqwa lebih keras kerja dan tetap sejat agar
bisa ke Brasil 2014.
Di Munich, ada tiga kata penting misi EURO Final 2012
1 Respect oponent
2 Respect perbedaan (diversity)
3 Respect the game (pertandingan).
Buat Supporter Indonesia silahkan dimaknai lebih luas arti 3 Respect tersebut.
----------
Satu hal yang penting dari 5 tahun terakhir mengunjungi 5 Benua sejatinya adalah
1
Aremania, Jakmania atau supporter Indonesia lainya tak kalah dengan
Supporter Bayern Munich dilihat dari kreasi dan spanduk di Munich tidak
ada spanduk 32.5 m karena itu ketika benderaku coba digeber didalam
cepet2 didatangi Polizie dan dianggap bisa menimbulkan ketidak nyamanan.
Dan saya harus respect panitia.
2 Tidak ada gerakan-gerakan
nyanyian baik di Munich atau Madrid. Disana tak ada dirigent yamg
menuntun. Di Affrica gerakannya spontan karena tarian tradisionalnya.
3
Tidak ada kembang api di EURO maupun World Cup. Dalam Final liga
Champions di Munich menyalakan kembang api simple ditangkap dan masuk
penjara (respect aturan pertandingan)
4 Di Munich, Madrid, dan
Adelaide Australia, mereka menerima perbedaan tanpa harus adu otot,
semua diterima dengan sportif. Menghindari kekerasan dalam tiap
perbedaan penting untuk menjaga nilai2 sepak bola itu sendiri. Di Munich
jangankan adu otot, supporter Bayern yang mabuk mengolok-olok dengan
kata2 kasar langsung ditangkap polisi. Di kereta bawah tanah dua
supporter bertemu baik setelah pertandingan maupun sebelum (saya punya
rekamananya) setelah pertandingan supporter bayern menerima/diam apapun
ejekan tanpa ada kekerasan karena mereka menyadari memang kalah. Sebelum
pertandingan saya melihat kedua supporter saling bersahut2an menyanyi
meskipun supporter Chelsea jelas kalah banyak 1 100.
Welcome to
Final kata UEFA President Michael Platini, makanya ebih penting beliau
bilang "I believe that both finalists, inspired by the chanche to lift a
trophy that has been held aloft by some of the greatest players in the
history of the game, will give us a final to remember. I hope that
everyone : players, officials and supporters enjoys the game". Penting
dimaknai 'enjoy the game' siapapun yang menang kita perlu bergembira
dalam menikmati dengan pertandingan ini.
Dari pandanganku
menonton pertandingan di Eropa, World Cup, banyak inspirasi untuk
teman-teman supporter di Indonesia bagaimana menghormati perbedaan.
Sudah bukan saatnya kita adu kekerasan karena sepakbola adalah industri.
Kalau kita ingin maju dan bisa bersaing dengan Milan, Madrid, atau Klub
dari Jepang (Urawa) harus mulai melatih mental menjadi World Class
Football Supporter dari saat ini apabila kita tidak mau tertinggal lebih
jauh. Kita tidak boleh kalah dengan club TP Mazembe dari DRC Congo
negara dunia ketiga yang miskin dimana tidak ada kompetisi dinegaranya
namun tahun lalu mampu masuk final di FIFA WOrld Club di Abu Dabhi dan
kalah dari Inter Milan (ITalia).
Bendera ini akan terus
dikibarkan dan semangat Salam Satu Jiwa akan terus menggema diseluruh
dunia demi majunya sepak bola Indonesia
Pesan untuk Aremania :
Jadilah supporter level dunia setingkat Madrid, barcelona, Milan,
Manchester dsb, yang penting: Respect Opponent, Respect the game,
Respect diversity.Saya yakin pada akhir Arema FC akan berlaga di World
Cup Club tingkat dunia entah 5 10 tahun mendatang. Setidaknya kita
memotivasi AREMA FC agar mereka tidak hanya menang dan juara di
Indonesia tapi harus ke level lebih tinggi AFC atau World Cup mengikuti
jejak Aremania
Salam Satu Jiwa
Harie Pandiono Paimin
Email : arema_98@yahoo.com
Facebook : Harie Pandiono Paimin
nah
itu adalah Isi dari pengalaman Sam Hari Pandiono selama keliling dunia
dengan misi sucinya Mengibarkan Nama Arema di kancah Internasional ,
kita sebut dia "Duta Aremania di kancah dunia"
Semoga sam Harie Pandiono tetep bisa kibarkan bendera di kancah dunia dan sebarkan Virus bernama " Salam 1 Jiwa "
Harie Pandiono Paimin
Email : arema_98@yahoo.com
Facebook : Harie Pandiono Paimin
nah itu adalah Isi dari pengalaman Sam Hari Pandiono selama keliling dunia dengan misi sucinya Mengibarkan Nama Arema di kancah Internasional , kita sebut dia "Duta Aremania di kancah dunia"
Semoga sam Harie Pandiono tetep bisa kibarkan bendera di kancah dunia dan sebarkan Virus bernama " Salam 1 Jiwa "
0 komentar:
Posting Komentar